MANAJEMEN AKSI MASSA
Pengertian Aksi Massa
Aksi Massa adalah suatu metode perjuangan yang mengandalkan kekuatan massa dalam menekan pemerintah / pengusaha untuk mencabut atau memberlakukan kebijakan yang tidak dikehendaki massa. Aksi massa merupakan bentuk perjuangan aktif dalam rangka merubah kebijakan yang tidak sesuai dengan kehendak massa, oleh karena aksi massa mengambil bentuk yang paling dekat dengan dinamika sosial yang berjalan dalam masyarakat.
Bentuk - Bentuk Aksi Massa
Aksi massa dikenal dalam berbagai bentuk sesuai dengan target dan sasaran aksi. Dilihat dari aktivitas aksi ada dua bentuk aksi massa, yaitu aksi statis, dan aksi dinamis. Aksi statis adalah aksi massa yang dilakukan pada satu titik tertentu mulai sejak aksi dibuka sampai aksi dibubarkan. Aksi dinamis adalah aksi massa yang dimulai dari titik kumpul tertentu kemudian berpindah sesuai dengan sasaran aksi.
1. Rapat Akbar;
2. Rally/Long March;
3. Mimbar bebas;
4. Panggung kesenian;
5. Teatherical
Tahapan Menuju Aksi Massa
Hampir tidak ada aksi massa yang berjalan spontan. Kebanyakan aksi massa dipersiapkan secara matang, mulai dari kekuatan massa yang akan dilibatkan, perangkat aksi yang akan bertugas, isu dan tuntutan yang akan diangkat serta institusi yang akan dituju. Pada dasarnya aksi massa melalui tahapan sebagai berikut.
I. Persiapan
Gagasan untuk melakukan aksi massa biasanya lahir atau terinspirasi dari adanya syarat obyektif bahwa parlemen atau lembaga berwenang tidak tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi rakyat. Atau rakyat tidak sepenuhnya percaya pada kemampuan para wakil rakyat yang berjuang di dalam parlemen. Sebab, tidak semua anggota parlemen tentunya, dapat mengangkat permasalahan secara terbuka dalam perdebatan parlementer. Oleh karena itu, diperlukan adanya penekanan (pressure) massa untuk mengangkat permasalahan rakyat menjadi perdebatan luas dan terbuka di intra parlemen maupun di pendapat umum (public opinion) di luar parlemen.
Semua hal yang berkaitan dengan upaya penekanan dengan mengandalkan kekuatan massa harus dipersiapkan sehingga segalanya berjalan lancar. Persiapan aksi massa berjalan dalam lingkaran-lingkaran diskusi yang harus diorientasikan untuk melahirkan :
1. Isu / Tuntutan;
Isu atau tuntutan yang akan diangkat dalam aksi massa harus dibicarakan dan diperdebatkan. Penentuan isu sangat penting karena akan memberi batasan gerak secara keseluruhan proses aksi massa di lapangan.
2. Pra Kondisi Aksi
Pra kondisi aksi adalah aktivitas yang dilakukan sebelum aksi utama massa berlangsung. Pra kondisi tersebut bisa dalam bentuk aksi penyebaran selebaran, penempelan poster, Grafiti Action, pawai kecil-kecilan disekitar target aksi, dsb.
Tujuan pelaksanaan pra kondisi aksi adalah :
a. Mensosialisasikan rencana aksi massa beserta dengan isu/tuntutannya.
b. Memanaskan situasi di kawasan tertentu yang menjadi sasaran kampanye atau sasaran penyeretan massa.
3. Perangkat Aksi Massa;
Yang dimaksud dengan perangkat aksi massa adalah pembagian kerja para partisipan aksi massa. Perangkat aksi massa ditentukan menurut kebutuhan. Biasanya, dalam aksi massa dibutuhkan perangkat sebagai berikut :
a. Koordinator Lapangan (Kolap)
Korlap bertugas sebagai pemeimpin aksi di lapangan, yang berhak memberikan instruksi kepada massa. Keputusan untuk memulai ataupun membubarkan/mengakhiri aksi massa ditentukan oleh korlap. Ia hendaknya merupakan orang yang mempunyai kemampuan agitasi, propaganda, orasi dan komunikatif.
b. Wakil Koordinator Lapangan (Wakolap)
Wakolap adalah pembantu kolap di lapangan. Ia berfungsi sama dengan kolap.
c. Divisi Acara
Divisi acara bertugas menyusun acara yang akan dilangsungkan pada saat aksi massa. Divisi acara juga bertugas mengatur jalannya acara pada saat aksi berlangsung statis. Ia bertugas mengatur dan mengemas jalannya acara agar massa tidak menjadi jenuh.
d. Orator
Orator adalah orang yang bertugas menyampaikan tuntutan-tuntutan aksi massa dalam bahasa orasi. Ia juga merupakan agitator yang membakar semangat massa.
e. Humas / Hubungan Masyrakat
Perangkat aksi yang bertugas menyebarkan seluas-luasnya perihal aksi massa kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama pers dan media massa lainnya.
f. Negosiator
Negosiator berfungsi sesuai dengan target dan sasaran aksi. Misalnya target dan sasaran aksi adalah pendudukan gedung DPR/DPRD sementara target tersebut tidak dapat dicapai karena dihalangi oleh aparat keamanan, maka fungsi seorang negosiator adalah mendatangi komandannya dan melakukan proses tawar menawar agar massa aksi tidak dihalang-halangi. Karena itu hendaknya seorang negosiator adalah orang yang mempunyai kemampuan seni diplomasi.
g. Mobilisator
Orang yang bertugas memobilisasi massa, menyerukan kepada mssa untuk ikut bergabung pada massa yang akan digelar beberapa waktu mendatang. Kerja mobilisasi massa terletak sebelum aksi berlangsung.
h. K u r i r
Satu momentum aksi massa tidak bisa dipastikan hanya dimanfaaatkan oleh satu komite aksi/kelompok saja. Bisa jadi pada saat itu satu komite aksi sedang menggelar aksi massa, ada kelompok lain yang juga menggelar kegiatan yang sama menuju sasaran yang sama. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi terjadinya kesalahpahaman antar komite aksi diperlukan fungsi kurir untuk menghubungkan kedua atau lebih komite aksi yang menggelar acara yang sama.
Selain itu, kurir juga berfungsi menjembatani komite aksi-komite aksi agar terjadi penyatuan massa atau aliansi taktis di lapangan. Kurir dalam hal ini bertugas memberikan laporan kepada kolap perihal aksi massa yang dilakukan komite aksi lain.
i. Advokasi
Perbenturan antara massa dengan aparat keamanan harus dihindari, akan tetapi kalau pun hal itu tidak bisa dihindari, dan terjadi penangkapan oleh aparat keamanan terhadap para aktivis aksi massa. Dibutuhkan peran tim advokasi yang bertugas membela (advocate) dan memberikan perlindungan hukum terhadap aktivis aksi massa yang telah distatuskan sebagai tersangka oleh aparat keamanan. Dengan demikian, aksi massa selalu dilengkapi dengan perangkat advokasi dan lazimnya perangkat ini bekerjasama dengan institusi bantuan hukum yang mempunyai komitmen terhadap perjuangan demokrasi.
j. Self Defence Unit (SDU) / Unit Keamanan Aksi;
Sering terjadi aksi massa radikal menjadi aksi massa anarkis karena emosi massa terpancing untuk meakukan tindakan destruktif. Ataupun aksi yang berlangsung Chaos dengan aparat keamanan atau dengan kelompok tertentu. Antisipasi, terhadap kecenderungan semacam ini dilakukan dengan melengkapi aksi massa dengan perangkat Self Defence Unit (SDU). SDU atau disebut juga Unit keamanan (security Unit) bertugas mencegah terjadinya penyusupan oleh pihak luar yang bertujuan memperkeruh suasana. Tugasnya mengamati kondisi massa. Selain itu, SDU juga berfungsi mengatasi massa dengan yel-yal dan lagu-lagu perjuangan agar aksi massa tetap tampil bersemangat.
k. Logistik dan Medical Rescue
Perangkat logistik bertugas menyediakan perlengkapan-perlengkapan fisik yang diperlukan dalam aksi massa seperti spanduk, poster, selebaran, pengeras suara (megaphone) dan pernyataan sikap (statement). Sedangkan medical rescue bertugas menyediakan obat-obatan dan memberikan bantuan P3K terhadap massa yang kesehatan fisiknya terganggu ketika aksi massa berlangsung. Kalau terjadi bentrok antara aparat keamanan dengan massa dan menyebabkan jatuhnya korban luka ringan, serius atau meninggal, maka tugas medical rescue untuk memberikan pertolongan pertama sebelum korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
l. Dokumentasi
Perangkat aksi massa yang lain adalah dokumentasi. Divisi ini bertugas mengabadikan penyelenggaraan aksi massa dalam bentuk gambar (fotografi) atau dalam bentuk tulisan kronologi. Foto dan kronologis aksi massa ini penting sebagai bukti jika keadaan yang tidak diinginkan terjadi.
m. Sentral Informasi
Sentral informasi adalah nomor telepon yang dijaga oleh seseorang yang bertugas mendapatkan dan memberikan informasi tentang kondisi massa, situasi lapangan, sampai dengan informasi-informasi lainnya.
n. K r o n o l o g.
Kronolog berfungsi untuk mencatat segala sesuatu yang terjadi selama aksi berlangsung, mulai dari tempat star aksi sampai aksi selesai. Kronologis yang dibuat oleh kronolog nantinya berfungsi sebagai salah satu dokumentasi aksi, sebagai bahan evaluasi aksi, dan sebagai bukti tertulis jika ada hal-hal yang terjadi kemudian.
4. Kelengkapan Material Aksi Massa
Selain kelengkapan struktur berupa perangkat aksi massa, dibutuhkan pula kelengkapan material yang berupa instrumen aksi massa berupa :
a. Poster adalah kertas ukuran lebar yang dituliskan tuntutan-tuntutan aksi massa dipermukaannya. Poster berisi tuntutan aksi yang ditulis tebal dengan spidol atau cat agar jelas dibaca oleh massa dan sasaran aksi massa, ditulis dengan kalimat singkat, padat dan jelas.
b. Spanduk adalah bentangan kain yang ditulisi tuntutan-tuntutan atau nama komite aksi yang sedang menggelar aksi massa.
c. Selebaran adalah lembaran kertas yang memuat informasi agitasi dan propaganda kepada massa yang lebih luas agar memberikan dukungan terhadap aksi massa.
d. Pengeras suara adalah perangkat keras elektronika yang berfungsi memperbesar volume suara.
e. Pernyataan sikap / statement adalah pernyataan tertulis yang memberikan gambaran sikap massa terhadap satu kebijakan satu institusi/perorangan, dibacakan dibagian akhir proses aksi massa. Penyusunan pernyataan sikap biasanya didelegasikan kepada Humas atau divisi logistik.
5. Masa Persiapan Aksi
Kehadiran massa dalam jumlah yang massif dalam aksi massa merupakan faktor yang menentukan keberhasilan aksi massa. Semakin besar kemampuan aksi suatu komite aksi dalam hal mobilisasi massa untuk memberikan suport akan semakin memberikan konstribusi positif terhadap aksi massa. Maka pada tahap persiapan aksi massa dipersiapkan perangkat aksi/divisi khusus bekerja memobilisasi massa sebelum aksi berlangsung.
6. Target Aksi
Target aksi adalah tujuan-tujuan minimal dan maksimal yang akan diraih dalam aksi massa tersebut. Misalnya aksi massa dengan target membangun persatuan dan solidaritas, target mengkampanyekan isu/tuntutan, target memenangkan tuntutan, dll.
7. Sasaran dan Waktu
Mobilisasi massa akan diarahkan kemana senantiasa dibicarakan dalam persiapan pra aksi massa. Instansi atau lokasi yang dituju disesuaikan dengan isu atau tuntutan yang diangkat. Oleh karena itu ditentukan pula metode aksi massa yang diterapkan : rally dari satu titik awal menuju sasaran atau massa langsung dimobilisasi ke sasaran tujuan.
Sasaran aksi massa adalah institusi perwakilan rakyat atau institusi lain yang relevan dengan tuntutan massa. Misalnya : tuntutan aksi tentang pencabutan dwi fungsi ABRI/TNI maka sasaran yang relevan untuk tuntutan tersebut adalah instansi militer. Tuntutan pembatalan kenaikan harga BBM maka institusi yang dituju adalah istana negara/kepresidenan atau dewan perwakilan rakyat.
Sedangkan waktu (momentum) aksi ditentukan berdasarkan kebutuhan yang paling mungkin dengan segala pertimbangan seperti ; basis massa, sasaran aksi massa. Jika basis massa aksi direncanakan mahasiswa, maka aksi diselenggarakan pada hari libur mahaiswa. Begitu pula dengan sasaran, kantor-kantor pemerintah di Indonesia aktif dari senin hingga jumat, dari pukul 08.00 hingga pukul 14.00 maka aksi amat tidak menarik jika dilaksanakan diluar waktu tersebut misalnya pada hari Sabtu atau minggu dan tanggal merah lainnya atau pada jam-jam kantor tutup. Momentum aksi massa yang jelas sangat menentukan. Aksi pada satu momentum bersejarah akan membuka kembali memori massa akan satu peristiwa yang tidak dihendaki terjadi oleh semua. Maka momentum dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Momentum yang dibuat sendiri (ourself made momentum)
Momentum pengajuan tuntutan terhadap pemerintah untuk mencabut atau mengukuhkan kebijakan saat tertentu yang tidak ada basis materialnya pada masa lalu, bahwa pernah terjadi satu peristiwa penting yang diketahui orang banyak pada hari atau tanggal yang bersangkutan.
b. Momentum yang disediakan (privided momentum) yaitu saat penyelenggaran aksi massa yang dipaskan dengan memperingati satu kejadian pada masa silam. Misalnya aksi mahasiswa pada tanggal 12 Mei memperingati hari tumbangnya rezim soeharto, dll.
Aksi yang dilaksanakan pada momentum yang disediakan ini akan dapat mengingatkan kembali massa luas kepada peristiwa yang tragis atau bahkan monumental yang pernah terjadi pada masa lalu.
II. Pelaksanaan Aksi Massa / Demonstrasi
Pada saat aksi massa dilakukan, segala tindakan massa disetting sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan para perangkat yang telah diberi tugas. Semua bekerja sesuai dengan tugas yang telah disepakati bersama dalam persiapan sebelum aksi massa digelar.
Penyimpangan terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat bersama, akan dikoreksi pada saat forum evaluasi diadakan.
III. E v a l u a s i
Evaluasi adalah tahap terakhir dari rangkaian aksi massa. Merupakan forum atau wadah tempat mengoreksi kesalahan-kesalahan atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di lapangan yang sebenarnya tidak sesuai dengan setting aksi massa yang telah disepakati bersama. Evaluasi ini berfungsi melahirkan ide-ide baru yang dapat membangun struktur pemikiran alternatif terhadap pola aksi yang telah dilaksanakan oleh komite aksi. Dialektika pola aksi massa justru dapat terungkap ketika evaluasi terhadap pelaksanaan aksi massa digelar.
P e n u t u p
Aksi massa atau sering disebut demonstrasi telah semarak di Indonesia sejak periode akhir kejayaan Rezim Soeharto. Fenomena aksi massa ini tidaklah lahir secara spontanitas belaka, kemunculannya lebih dilatarbelakangi oleh latar belakang sosiologis dan psikologi massa yang tidak puas dengan keadaan sosial yang melingkupinya. Keadaan sosial tersebut disebabkan oleh sistem sosial, ekonomi, politik dan kompleksitas sistem yang lain, aksi demonstrasi dengan melibatkan massa yang relative besar pertama kali terjadi ketika mahasiswa makassar menolak kebijakan ekonomi dan peraturan kepolisian tahun 1986 yang memakan korban. Trend aksi demonstrasi dengan mengerahkan massa dalam jumlah besar terus terjadi dikalangan mahasiswa, buruh pabrik, masyarakat, baik diperkotaan sampai kedaerah-daerah.
Satu Kata!! Yakin Usaha Sampai (YAKUSA)
Ternate, .....2011
La Mudi (Asal Muna)
Read More
Jumat, 13 Mei 2011
Mana Jemen Aksi Dan Massa
Diposting oleh LA MUDI, S.Pd di 22.08
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PENGIKUT
BUKU TAMU
POSTINGAN
-
▼
2011
(10)
-
▼
Mei
(9)
- Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Pengembanga...
- Al _ Qura'n Sebagai Pusat Kemenangan Dunia Dan Akh...
- Cara Yang Benar Dalam Menganalisa
- Mana Jemen Aksi Dan Massa
- MENEMPATKAN GARIS MASSA DI ATAS YANG LAIN
- Pengorganisasian dan Mobilisasi Massa
- Pengorganisiran dan Mobilisasi MassaSebelum kita s...
- Sejarah Palestina pra Islam
- Sejarah Palestina
-
▼
Mei
(9)
Entri Populer
-
PENGORGANISASIAN DAN MOBILISASI MASSA Sebelum kita sampai kepada persoalan taktik-taktik pengorganisiran mobilisasi massa, ada beberapa hal ...
-
Nama saya LA MUDI, asal muna propinsi sulawesi tenggara, dalam tulisan berikut ini saya postingkan karya ilmia saya Yang Berjudul ' Peng...
-
STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI (LITHOSFER) DAN BENTUK MUKA BUMI Pertama tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunan...
-
MANAJEMEN AKSI MASSA Pengertian Aksi Massa Aksi Massa adalah suatu metode perjuangan yang mengandalkan kekuatan mas...
-
PERANAN GEOGRAFI DALAM PENATAAN RUANG DI INDONESIA Oleh Muh. Dimyati Converter : Oleh La Mudi Geografi merupakan disiplin yang mempelaja...
-
Keingintahuan manusia akan asal usulnya maupun keberadaan kehidupan lain di luar Bumi memang tak pernah lekang dimakan waktu Pencarian tidak...
-
MENEMPATKAN GARIS MASSA DI ATAS YANG LAIN Dalam berbagai pengalaman kita dengan aksi, maka pelajaran apakah yang bisa kita petik ? Kawan-ka...
-
Mama dan Keisya Keisya Aulia A. Lamudi (Anak Pertama) Papa Keisya AL _ QURA'N SEBAGAI PUSAT KEMENANGAN DUNIA DAN AKHIRAT Dengan nama All...
-
Pengertian Geografi Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke 1. Menurut Erastothenes geografi ber...
-
Sejarah Palestina Sejak periode kedua Abasiyyah yang dimulai setelah pertengahan abad ketiga hijriah, negara kekhilafaan Islam terus melemah...
0 komentar:
Posting Komentar